BAB
I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Pembangunan
sektor industri secara Nasional diarahkan untuk mendorong terciptanya
struktur ekonomi yang seimbang dan kokoh yang meliputi aspek
perubahan ekonomi. Fokus perhatian pembangunan sektor ekonomi dirasa
perlu diberikan pada subsektor industri kecil dan kerajinan yang
memiliki potensi dan peranan penting. Keberadaannya yang sebagian
besar di daerah pedesaan tentunya menjadikan industri kecil dan
kerajinan ini memberikan sumbangan bagi daerahnya.
Keberadaan
industri kecil menunjukkan eksistensinya dalam meningkatkan
perekonomian. Industri kecil mempunyai kemampuan memanfaatkan bahan
baku dan menghasilkan barang dan jasa. Bukti keberadaan industri
kecil itu yaitu dengan dibukanya suatu lapangan kerja baru sehingga
dapat mengurangi pengangguran. Begitu juga dengan industri kecil
keripik singkong. Seiring dengan semakin globalnya era modernisasi
dimana industri kecil mulai berkembang, baik melalui peningkatan
teknologi maupun peningkatan produktivitas sehingga semakin
memperketat
persaingan diantara pemilik usaha kecil ( Soekartawi, 1991).
Dengan
demikian industri kecil keripik singkong mengalami persaingan
sehingga sangat diperlukan adanya strategi-strategi usaha dalam
pengembangan usaha. Salah satu penyebab industri kecil kalah bersaing
yaitu kurangnya strategi pemasaran. Dalam melakukan upaya pemasaran
dikatakan berhasil apabila pembeli
melakukan pembelian ulang dan pembeli
merekomendasikan produk ke orang lain. Untuk mendapatkan hasil
pemasaran yang sesuai, maka secara umum harus mampu menentukan
strategi
pemasaran.
Strategi
pemasaran merupakan kunci berhasilnya penjualan suatu produk.
Strategi yang dilakukan yaitu, mengenali pelanggan hal ini
mempermudah dalam menyusun strategi pemasaran yang efektif dan
menghindarkan Usaha Industri Rumah Tangga dari pembuangan biaya dan
waktu yang sia-sia karena sudah memiliki pelanggan
tetap. Melakukan promosi
dengan
pengenalan
produk/promosi kepada konsumen maka Usaha Industri Rumah Tangga dapat
menjaring pelanggan yang lebih lebih banyak, memilih Lokasi yang
Strategis merupakan salah satu strategi Usaha
Industri Rumah Tangga
untuk menjaring pelanggan sehingga mempermudah jangkauan konsumen,
Menjalin hubungan
yang baik
dengan Konsumen merupakan kunci terakhir yang harus diterapkan pada
Usaha Industri Rumah Tangga untuk mencapai kesuksesan dalam usaha.
Untuk
menggambarkan kondisi dan mengevaluasi suatu masalah, proyek atau
konsep usaha yang berdasarkan faktor internal (dalam) dan faktor
eksternal (luar) yaitu Strengths,
Weakness, Opportunities
dan Threats.
Analisis SWOT
terdiri dari empat faktor, yaitu: Strengths
(kekuatan) adalah
kondisi kekuatan yang terdapat dalam proyek atau usaha yang ada.
Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh
proyek atau usaha itu sendiri. Weakness
(kelemahan)
adalah kondisi kelemahan yang terdapat dalam proyek atau usaha yang
ada.Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam
proyek atau usaha itu sendiri. Opportunities
(peluang) adalah
kondisi peluang berkembang di masa akan datang yang terjadi. Kondisi
yang terjadi merupakan peluang dari luar proyek atau usaha itu
sendiri. Threats
(ancaman) adalah kondisi yang mengancam dari luar, ancaman ini dapat
mengganggu proyek atau usaha itu sendiri.
Dengan
mengetahui
Kekuatan/kelemahan (internal),
dan
peluang/ancaman
(eksternal)
pada Usaha Industri Rumah Tangga yaitu usaha Kripik singkong,
sehingga
menjadi dasar untuk penetapan tujuan dan
penetapan
strateg
pemasarani.
Tujuan
dan strategi ditetapkan dengan maksud memanfaatkan kekuatan internal
dan mengatasi kelemahan. Maka dari itu penulis tertarik untuk membuat
tulisan mengenai Strategi Pemasaran Kripik Singkong pada Industri
Rumah Tangga dengan Menggunakan Analisis SWOT.
1.2.
Rumusan
Masalah
- Apa sajakah yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman pemasaran keripik singkong pada Industri Rumah Tangga ?
- Bagaimanakah strategi pemasaran keripik singkong pada Industri Rumah Tangga ?
1.3. Tujuan
- Mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman pada pemasaran keripik singkong pada Industri Rumah Tangga.
- Menentukan strategi pemasaran keripik singkong pada Industri Rumah Tangga.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
- Sekilas Tentang Tanaman Singkong
Menurut
Rukmana (1997), uraian dalam sistematika (taksonomi) tumbuhan,
kedudukan tanaman ubikayu atau
singkong
diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom :
Plantae
Divisi :
Spermatophyta
Subdivisi :
Angiospermae
Kelas :
Dicotyledonae
Ordo :
Euphorbiales
Famili :
Euphorbiaceae
Genus :
Manihot
Spesies :
Manihotes culenta Crantz sin
S
4
ingkong atau
cassava
atau ketela pohon sudah lama dikenal dan ditanam oleh penduduk di
dunia. Hasil penelusuran para pakar botani dan pertanian menunjukkan
bahwa tanaman ubikayu berasal dari kawasan benua Amerika beriklim
tropis. Dalam perkembangan selanjutnya, singkong
menyebar ke berbagai negara di dunia yang tumbuh dan berkembang pada
posisi 300
lintang
utara dn 300
lintang selatan di dataran rendah sampai dataran tinggi 2.500 m di
atas permukaan laut yang bercurah hujan antara 500 mm – 2.500
mm/tahun. Di Indonesia, tanaman ubikayu tumbuh dan berproduksi di
dataran rendah sampai dataran tinggi, yakni antara 10 m – 1.500 m
dpl. Daerah yang paling ideal untuk mendapatkan produksi yang optimal
adalah daerah dataran rendah yang mempunyai ketinggian antara 10 m –
700 m dpl. Semakin tinggi daerah penanaman dari permukaan laut, akan
makin lambat pertumbuhan tanaman ubikayu sehingga umur panennya
semakin lama. Tanaman ubikayu membutuhkan kondisi iklim panas dan
lembab. Kondisi
iklim yang ideal adalah daerah yang bersuhu minimum 100c,
kelembapan udara (rH) 60 % - 65 % dengan curah hujan 700 mm - 1.500
mm/tahun, tempatnya terbuka dan mendapat penyinaran matahari 10
jam/hari. Keadaan tanah yang paling baik untuk tanaman ubikayu adalah
tanah berstruktur remah, gembur, banyak mengandung bahan organik,
aerasi dan draenasi baik, serta mempunyai pH tanah minimum 5. Tanaman
ubikayu toleran pada pH 4,5 – 8,0, tetapi yang paling baik adalah
pada pH 5,8.
Ubikayu
atau Manihot
esculentaCrantz
menurut para sarjana botani, singkong berasal dari Brazil. Dari
Brazil singkong diperkirakan para ahli menyebar ke benua Afrika,
Madagaskar, India, Hindia Belakang terus ke Tiongkok dan akhirnya
berlabuh di Indonesia. Ubikayu termasuk keluarga
EupharbiaceaeBatangnya berkayu, tumbuh tegak, beruas, dan
berbuku-buku. Warnanya bermacam-macam dan tingginya bisa mencapai 3
meter. Warna batang hijau muda dan setelah tua berubah menjadi hijau
kelabu, atau putih kelabu, ataupun coklat. Daunnya tumbuh di
sepanjang batang dengan tangkai yang agak panjang. Daunnya mudah
gugur dan biasanya yang berdaun hanya bagian atas dekat pucuk.
Ubikayu berumbi, dan umbinya ini memiliki pati yang mengandung
karbohidrat.
Ubikayu
ini sebenarnya mulai umbi, batang, sampai daunnya mengandung racun
asam biru (HCN), namun tidak sama kandungannya untuk setiap jenis ubi
kayu. Adapun varietas ubikayu yang terkenal sudah tersebar di
masyarakat antara lainaipin mangi, aipin valenca, mandioca basiorao,
mandioka sao pedro parato, bogor, muara, dan betawi. Menurut Lingga
(1989), berdasarkan umurnya, ubi kayu terbagi atas:
- Berumur pendek ubikayu yang berumur pendek artinya usia sejak mulai tanam sampai musim panen relatif lebih singkat yakni berumur 5-8 bulan. Dalam usia ini ubikayu dapat dipanen dengan hasil maksimal.
- Berumur panjang ubikayu yang berumur panjang yaitu antara 9 – 10 bulan. Paling tepat kalau dipanen setelah berumur 12-18 bulan.Apabila panen ditunda dari usianya maka hasilnya akan berkurang karena umbinya banyak yang berkayu
- Konsep Dasar Pemasaran
Pasar
atau market, menurut Kotler (2000:9) yaitu sekumpulan pembeli
danpenjual yang melakukan transaksi sebuah produk atau kelompok
produk tertentu. Pemasaran atau marketing, menurut Kotler (2000:9)
yaitu suatu proses social yang didalamnya individu dan kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhka dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai
dengan pihak lain.
Menurut
Kotler (2000:3), ada 10 jenis produk, yang merupakan bagian dari
ruang lingkup pemasaran, yakni:
- Goods: Barang-barang fisik.
- Services: Jasa/pelayanan yang bersifat non fisik, yang menyertai atau tidak menyertai produk barang fisik.
- Experiences: Pengalaman kegiatan atau seseorang yang dapat dinikmati oleh orang lain.
- Events: Kegiatan atau peristiwa yang dibutuhkan oleh orang banyak.
- Persons: Keahlian atau ketenaran seseorang.
- Places: Tempat atau kota yang memiliki keunggulan, keunikan (sejarah) atau keindahan.
- Properties: Hak kepemilikan bisa berupa benda nyata (real estate) atau financial (saham dan obligasi).digunakan oleh pemasaran agar produknya dapat memasuki pasar sasaran atau target market.
- Organizations: lembaga atau wadah yang dapat memberikan citra atau nili jual dari suatu produk.
- Informtion: informs yang dapat diproduksi dan dipasarkan.
- Ideas: gagasan yang yang menghasilkan produk yang diminati oleh konsumen.
Kesepuluh
jenis produk inilah yang merupakan ruang lingkup dari produk yng
dikelola oleh aktivitas pemasaran (Laksana, 2008).
Menurut
Kotler (2000), item
bauran
pemasaran meliputi;
- Product
- Keragaman produk
- Kualitas
- Design
- Ciri
- Nama merek
- Kemasan
- Ukuran
- Pelayanan
- Garansi
- Imbalan
- Price
- Daftar harga
- Diskon
- Potongan harga khusus
- Periode pembayaran
- Promotion
- Promosi penjualan
- Tenaga penjualan
- Pemasran langsung
- Place
- Saluran pemasaran
- Cakupan pasar
- Pengelompokan
- Lokasi
- Transportasi
Volume
penjualan yang menguntungkan merupakan tujuan dari konsep pemasaran,
artinya laba diperoleh melalui pemuasan konsumen. Dengan laba ini,
perusahaan dapat tumbuh dan berkembang, dapat menggunakan kemampuan
yang lebih besar, dapat memberikan tingkat kepuasan yang lebih besar
kepada konsumen, serta dapat memperkuat kondisi perekonomian secara
keseluruhan (Swastha, 2001)
Menurut
Sarma (1991),
pemasaran mempunyai fungsi untuk mengusahakan agar pembeli memperoleh
barang yang diinginkan pada tempat, waktu, bentuk, dan harga yang
tepat dengan cara:
- Menggunakan kegunaan tempat (place utility) yaitu mengusahakan barang dan jasa dari daerah produksi ke daerah konsumen.
- Menaikkan kegunaan waktu (time utility) yaitu mengusahakan barang dan jasa dari waktu belum diperlukan ke waktu yang diperlukan.
- Menaikkan kegunaan bentuk (form utility) yaitu mengusahakan barang dan jasa dari bentuk semula ke bentuk yang lebih diinginkan.
- Teori Strategi Pemasaran
Strategi
adalah cara terbaik untuk mencapai beberapa sasaran dan sebuah
rencana yang komprehensif yang mengintegrasikan segala resources dan
capabilities yang mempunyai tujuan jangka panjang untuk memenangkan
kompotisi. Jadi strategi adalah rencana yang mengandung cara
komprehensif dan integrative yang dapat dijadikan pegangan untuk
bekerja, berjuang dan berbuat guna memenangkan kompotisi. Untuk
menentukan mana yang terbaik akan tergantung dari kriteria yang
digunakan.
Perumusan
strategi pemasaran didasarkan pada analisis yang menyeluruh terhadap
pengaruh factor-faktor lingkungan eksternal pada Usaha Industri Rumah
Tangga.
Lingkungan eksternal pada Industri Rumah Tangga setiap saat berubah
dengan cepat sehingga melahirkan berbagai peluang dan ancaman baik
yang datang dari pesaing utama maupun dari iklim bisnis yang
senantiasa berubah.
Strategi pemasaran
adalah rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu yang mengaitkan
keunggulan factor internal pada strategi Usaha Industri Rumah Tangga
dengan tantangan dari lingkungan berbagai factor eksternal yang ada
kemudian dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama Usaha Industri
Rumah Tangga dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh Usaha
Industri Rumah Tangga, sehingga dapat terhindar dari serangan para
pesaingnya.
Menurut
Swastha (2001), aturan dalam strategi pemasaran :
- Proses berfikir yang mendahului tindakan.
- Pengetahuan mengenai jumlah merupakan kunci penting.
- Strategi tindakan yang dilakukan dengan cepat akan mendominasi yang lambat.
- Kemengan harus menunjukkan nilai dari tujuan.
- Menyerang hanya terhadap yang dapat diserang.
- Bertahan adalah bentuk terkuat dari persaingan.
- Superioritas dalam factor persaingan yang mendasar adalah segalanya.
- Tidak terkalahkan adalah merupakan pertahanan yang sebenarnya.
- Strategi membutuhkan pengembangan kekuatan yang unik.
- Analisis Swot
Analisis
SWOT adalah identifikasi berbagai factor secara sistematis untuk
merumuskan strategi Usaha Industri Rumah Tangga. Analisis ini
didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths)
dan
peluang (Opportunities),
namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses)
dan ancaman (Threats).
Proses penganmbilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan
pengembangan Misi, Tujuan, Strategi, dan kebijakan Usaha Industri
Rumah Tangga. Dengan demikian perencanaan strategis (Strategic
Planner) harus menganaslisis factor-factor strategi Usaha Industri
Rumah Tangga (Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman) dalam kondisi
yang ada dalam saat ini.
Hal
ini disebut dengan analisis Situasi. Model yang paling popular untuk
analisis situasi adalah analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari
lingkungan intern strengtsh dan weaknesses serta lingkungan ekstern
Opportunities dan Threats yang dihadapi didunia bisnis. Analisis SWOT
membandingkan antara factor eksternal Peluang (Opportunities) dan
Ancaman (Threats) dengan factor internal Kekuatan (Strengths) dan
Kelemahan (weaknesses). Alat yang dipakai untuk menyusun
factor-factor strategis Usaha Industri Rumah Tangga adalah bentuk
Matriks SWOT. Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana
Peluang dan Ancaman eksternal yang dihadapi Industri Rumah Tangga
dapat disesuaikan dengan Kekuatan dan Kelemahan yang dimilikinya.
Matrik ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif
strategis.
Matrik
dapat dilihat pada table di bawah ini.
Table
1. Bentuk Matrik SWOT
INTERNAL
EKSTERNAL
|
STRENGTHS
(S)
Factor-factor
kekuatan internal
|
WEAKNESESS
(W)
Factor-factor
kelemahan internal
|
OPPORTUNIES
(O)
Factor-faktor
peluang eksternal
|
STRATEGI
SO
Ciptakan
strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang
|
STRATEGI
WO
Ciptakan
strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang
|
TREATHS
(T)
Factor-factor
ancaman eksternl
|
STRATEGI
ST
Ciptakan
strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman
|
STRATEGI
WT
Ciptakan
strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman
|
Sumber
: Rangkuti, Freddy (1997)
Keterangan
:
- Strategi SO
Strategi ini dibuat
berdasarkan jalan pemikiran Industri Rumah Tangga atau perusahaan,
yaitu dengan memanfaatkan segala kekuatan untuk merebut dan
memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.
- Strategi ST
Ini adalah strategi
dalam menggunkan kekuatan yang dimiliki Industri Rumah Tangga atau
perusahaan untuk mengatasi Ancaman.
- Strategi WO
Strategi ini
diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara
meminimalkan kelemahan yang ada.
- Strategi WT
Strategi
ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat
defensif
dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari
ancaman. (Rangkuti, 1997).
BAB III
PEMBAHASAN
3.1
Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman Pada Usaha Industri Rumah
Tangga
3.1.1
Beberapa
Kekuatan yang dimiliki Industri Rumah Tangga
- Lokasi yang cukup strategis, berada ditempt yang penduduknya banyak.
- Keunggulan produk ( cita rasa, kemasan dan kesehatan)
- Memiliki pelanggan tetap
- Bersikap jujur dan ramah terhadap pelanggan dan pemasuk ubi kayu.
3.1.2
Beberpa Kelemahan yang dimiliki Industri Rumah Tangga
- Kurangnya pengalaman dalam berbisnis
- Tidak menggunakan jasa promosi atau iklan visual dan non visual
- Tidak ada hubungan kerja sama dengan investor
- Tidak memiliki angkutan pribadi
3.1.3
Beberpa Peluang yang dimiliki Industri Rumah Tangga
- Kemungkinan memiliki banyak cabang di wilayah jawa timur
- Bisa membuka lapangan kerja baru bagi pengangguran
- Kemungkinan para investor bisa masuk
3.1.4
Beberapa
Ancaman yang dimiliki Industri Rumah Tangga
- Kecenderungan masyarakat membeli di supermarket
- M14unculnya usaha yang sejenis
- Peningkatan peraturan pemerintah yang menjadi syarat untuk mendirikan suatu usaha harus membuat berbagai surat, seperti surat izin mendirikan usaha, dan surat kesehatan (kebersihannya).
3.2
Analisis SWOT Sebagai Formulasi Strategi
Analisis
SWOT adalah identifikasi berbagai factor secara sistematis untuk
merumuskan strategi Usaha Industri Rumah Tangga. Analisis ini
didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths)
dan peluang (Opportunities),
namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses)
dan ancaman (Threats).
Proses penganmbilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan
pengembangan Misi, Tujuan, Strategi, dan kebijakan Usaha Industri
Rumah Tangga. Dengan demikian perencanaan strategis (Strategic
Planner)
harus menganaslisis factor-factor strategi Usaha Industri Rumah
Tangga (Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman) dalam kondisi yang
ada dalam saat ini.
Hal
ini disebut dengan analisis Situasi. Model yang paling popular untuk
analisis situasi adalah analisis SWOT. Analisis SWOT membandingkan
antara factor eksternal Peluang (Opportunities)
dan Ancaman (Threats)
dengan factor internal Kekuatan (Strengths)
dan Kelemahan (weaknesses).
Alat yang dipakai untuk menyusun factor-factor strategis Usaha
Industri Rumah Tangga adalah bentuk Matriks SWOT. Matrik ini dapat
menggambarkan secara jelas bagaimana Peluang dan Ancaman eksternal
yang dihadapi Industri Rumah Tangga dapat disesuaikan dengan Kekuatan
dan Kelemahan yang dimilikinya.. Matrik dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
Table
2. Bentuk Matrik SWOT
INTERNAL
EKSTERNAL
|
STRENGTHS
(S)
|
WEAKNESESS
(W)
|
OPPORTUNIES
(O)
|
STRATEGI
SO
|
STRATEGI
WO
|
TREATHS
(T)
|
STRATEGI
ST
|
STRATEGI
WT
|
Sumber
: Rangkuti, Freddy (1997)
Tahap terakhir yaitu
tahap pengambilan keputusan yang bertujuan untuk menyusun beberapa
strategi yang telah digambarkan oleh matriks SWOT, sehingga strategi
yang muncul dapat dijadikan sebagai acuan dalam memperbaiki pemasaran
pada Usaha Industri Rumah Tangga. Adapun strategi yang dimaksud
adalah :
- Mengandalkan keunggulan produk Kripik Singkong seperti selalu membuat inovasi terhadap kemasannya, kualitas rasa dan kesehatannya serta tetap menjaga pelayanan yang sebaik mungkin terhadap konsumen.
- Memperluas usaha Kripik Singkong keseluruh jawa timur
- Menggunakan system penjualan door to door (rumah ke rumah) atau penggunaan iklan
- Menyewa angkutan umum sebagai transportasi dalam penyaluran produk
- Kembangkan saluran ke supermarket
- Merger(menggabungkan) dengan usaha yang sejenis
- Mengurangi biaya produksi alasanya dengan cara mengurangi tenaga kerja dan tetap tidak mengurangi jumlah produksi.
- Menjalin hubungan kerja sama dengan investor
3.3
Strategi Pemasaran Kripik Singkong Pada Industri Rumah Tangga
Dalam
melakukan pemasaran perlu diperhatikan strategi pemasaran yang
dijalankan usaha Industri Rumah Tangga berkaitan dengan produk,
harga, promosi, dan distribusi. Strategi pemasaran adalah kombinasi
dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem
pemasaran. Empat variabel tersebut menunjukan pandangan-pandangan
penjual tentang kiat pemasaran yang tersedia untuk mempengaruhi
pembeli, setiap kiat pemasaran dirancang untuk memberikan
manfaat-manfaat bagi pelanggan. Adapun empat variabel tersebut
adalah:
- Produk
Mengelola
unsur produk termasuk perencanaan dan pengembangan yang tepat
dipasarkan oleh Usaha Industri Rumah Tangga merupakan hal yang sangat
penting. Strategi dibutuhkan untuk mengubah produk yang ada, merambat
yang baru dan mengambil tindakan-tindakan lain yang mempengaruhi
bermacam-macam produk. Keputusan strategi dibutuhkan untuk
pengemasan, penentuan cap dan berbagai segi produk keripik Singkong.
- Harga
Dalam
menentukan harga, manajemen harus menentukan harga dasar yang tepat
bagi produknya
(Keripik Singkong). Manajemen harus menentukan strategi yang
menyangkut pada harga, pembayaran ongkos angkut dan berbagai variabel
yang berhubungan dengan harga.
- Promosi
Promosi
adalah unsur yang didayagunakan untuk memberitahukan
dan membujuk konsumen tentang produk baru Usaha Industri Rumah
Tangga.
- Distribusi
Perantara
pemasaran pada dasarnya merupakan faktor lingkungan yang berada di
luar jangkauan Usaha
Industri Rumah Tangga, seseorang eksekutif pemasaran tetap mempunyai
ruang gerak yang luas pada saat ia berhubungan dengan perantara.
Tanggung jawab pemasaran adalah memilih dan mengelola saluran
perdagangan yang dipakai dalam menyalurkan produk (Keripik Singkong)
serta mengembangkan sistem distribusi untuk pengiriman dan penanganan
produk secara fisik.
Mendirikan suatu
usaha baik usaha kecil maupun usaha besar, harus membuat langkah
awal, yaitu Strategi. Strategi sangat dibutuhkan karena mampu
menghasilkan hasil yang positif dari apa yang telah direncanakan
walaupun hasil yang didapat tidak begitu besar, serta didukung dengan
kreatifitas para pelaku bisnis yaitu mampu memanfaatkan SDA dan
penggunaannya tidak berlebihan dan juga pemerintah yang meminimalkan
sistem birokrasi dalam mendirikan usaha (bisnis) sehingga memudahkan
para investor lokal asing untuk bekerja sama.
Dalam menentukan
Strategi Pemasaran suatu usaha atau perusahaan dapat dilakukan dengan
menggunakan Analisis SWOT, tetapi Analisis SWOT kurang sempurna
apabila tidak didukung dari beberpa teori yang ada pada Strategi
Bisnis.
Strategi
bisnis sering juga disebut kegiatan bisnis secara fungsional karena
strategi ini menggunakan kinerja maneger pada fungsi-fungsi kegiatan
manajemen di Usaha Industri Rumah Tangga atau perusahaan tersebut,
misalnya strategi operasional, strategi keunggulan produk, dan
strategi yang berkaitan dengan keuangan.
Terdapat
tiga macam strategi dari strategi bisnis yang mampu memajukan suatu
usaha pada Usaha Industri Rumah Tangga atau perusahaan, yaitu :
- Strategi yang pertama adalah pilihan strategis yang berorientsi pada Product Ledership (keunggulan Produk), dimana lebih mengutamakan kualitas produk Kripik Singkong mulai pilihan nama, kemasan, cita rasa, maupung fungsinya serta kesehatan juga sangat diperhitungkan.
- Strategi yang kedua adalah pilihan yang berorientasi pada operational excellence (keunggulan operasional), dimana suatu usaha yang membangun profesi bisnis yang super efesien. Harapannya, dengan efesiensi proses ini, merek mampu menekan ongkos produksi, dan ujung-ujungnya mereka bakal mampu menjual produknya dengan harga yang lebih kompotititf.
- Strategi yang ketiga adalah pilihan yang berorientasi pada coustomer intimacy ( keintiman dengan pelanggan). Dalam kategori ini, yang paling utama adalah membangun hubungan yang intim dengan para pelangganny, dengan harapan akan terciptanya relasi yang langgeng dan berkelanjutan.
Penjelasan
dari teori strategi bisnis telah memberikan gambaran mengenai tiga
strategi yang ada pada strategi bisnis. Deretan ketiga strategi ini
cukup memberikan konstribusi yang baik terhadap perencanaan sebuah
strategi disuatu Usaha Industri Rumah Tangga atau perusahaan, dijamin
akan menghantarkan sang pemainnya dalam keunggulan terdepan.
Sehingga Strategi pemasaran merupakan pendukung kelancaran
berlanjutnya Usaha
Industri Rumah Tangga.
memiliki strategi pemsaran yang efektif menjadikan
Usaha Industri Rumah Tangga
akan mampu bersaing dalam
memasarkan produk.
Strategi pemasaran yang perlu diterpkan pada Usaha Industri Rumah
Tangga yaitu dengan mengenal pelanggan, melakukan promosi, menentukan
dan memilih lokasi yang strategis dan membangun relasi.
B
21
AB IV
KESIMPULAN
DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Industri
Rumah Tangga sebagai produsen yang menghasilkan kripik singkong.
Sistem penjualannya langsung ditempat produksi ( Rumah
industri).
Kekuatan yang dapat diandalkan Industri Rumah Tangga yaitu keunggulan
produk dan sikap jujur, ramah terhadap pelanggan. Kelemahan yang ada
di industri Rumah Tangga yaitu tidak menggunakan jasa promosi atau
iklan baik visual maupun non visual. Peluang yang diperoleh yaitu
meningkatkan ekonomi dan menciptakan lapangn kerja, ancaman yang
dihadapi yaitu kecenderungan konsumen terhadap supermarket sebagai
pilihan untuk membeli produk, strategi pemasaran yang digunakan
adalah salah satu dari jenis strategi bisnis yaitu keunggulan produk.
4.2 Saran
Untuk
meminimalkan ancaman yang dihadapi Industri Rumah Tangga perlu
mengembangkan saluran pemasarannya ke supermarket dan membuka cabang
di berbagai tempat kota di wilayah Jawa Timur, sehingga memperluas
jaringan penjualan. Serta tetap mempertahankan strategi yang
diterapkan dalam pemasaran keripik singkong dalam menjalani usaha.
DAFTAR
PUSTAKA
Kotler,
Phillip., 2000, Manajemen
Pemasaran,
Erlangga, Jakarta.
Laksana,
Fajar., 2008,
Manajemen Pemasaran,
Edisi Pertama, Graha Ilmu,
Lamb,
Charles, W., 2001, Pemasaran,
Salemba Empat, Jakarta.
Lingga,
Pinus, 1989, Bertanam Ubi-ubian, Penebar Swadaya, Jakarta.
Rangkuti,
Freddy., 1997, ANALISIS
SWOT,
Gramedia Pustaka Umum, Jakarta.
Rukmana,
R., 1997, Ubi
Kayu,
kanisius, Jakarta.Yogjakarta.
Sarma,
M., 1991,
Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian,
Fp-IPB, Bogor.
Soekartawi,
1991, Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian
Swastha,
D.H, Basu., 2001, Azas-azas
Marketing, Edisi Kelima,
Liberty, Yogjakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
SILAHKAN JIKA ANDA INGIN BERKOMENTAR TAPI DENGAN KATA - KATA YANG SOPAN. TERIMA KASIH