PELATIHAN
PROGRAM APBN DANA PNBP BERBASIS KOMPETENSI
TAHUN
ANGGARAN 2014
KEJURUAN
PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN DI UPT PELATIHAN KERJA PPTKLN WONOJATI
MALANG
(PEMBUATAN
SARI BUAH)
Laporan
Praktek Kerja Lapang
Diajukan
untuk memenuhi syarat
Kurikulum
Program Sarjana Pertanian Strata S-1
Disusun
oleh :
Antonius
Marthen Nggaba
201120001
JURUSAN
AGRIBISNIS
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
KATOLIK WIDYA KARYA
MALANG
2014
BAB
I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Indonesia sebagai salah satu
negara tropis, memiliki keragaman hayati yang dapat dikembangkan
menjadi berbagai produk minuman yang khas dan memiliki manfaat bagi
kesehatan. usaha minuman aneka jus buah sudah sangat menarik
perhatian seseorang sebagai peluang usaha yang sangat menguntungkan.
Karena dengan modal yang dapat dibilang minim, seseorang bisa
mendapatkan keuntungan yang maksimal, Selain itu salah satu buah yang
tumbuh di Indonesia adalah buah apel. buah apel dengan pengolahan
menggunakan bahan yang sederhana seperti direbus dengan suhu 900C
tidak begitu banyak menghilangkan kandungan vitamin yang terdapat
dalam buah sehingga keutuhan manfaat buah apel, juga bisa digunakan
sebagai pengawet alami dan kesehatan tetap terjaga. Selain keutuhan
kandungan didalamnya, rasa yang ada dalam apel juga tetap utuh.
Buah
merupakan komoditi pertanian yang mudah rusak, tidak dapat disimpan
lama karena cepat membusuk dan mudah diserang hama maupun penyakit.
demikian pula halnya dengan buah jambu biji, apel maupun mangga akan
cepat rusak bila tidak mendapat penanganan yang baik mulai dari petik
sampai tiba dikonsumen (Sudjarwanto, 2000).
Untuk
memperpanjang daya simpan buah dan meluasnya jangkauan pemasaran
alternatif yang bisa dilakukan untuk mengendalikan kerusakan dan
mengatasi kelebihan produksi adalah dengan melakukan pengolahan pada
buah dengan mengolahnya menjadi berbagai macam produk maka daya
simpan menjadi lebih lama dan jangkauan pemasarannya lebih luas.
Hal
ini memungkinkan pada saat bukan musimnya konsumen masih dapat
menikmati cita rasa buah sesuai dengan cita rasa buah segarnya.
Selain itu pengolahan buah dapat meningkatkan nilai tambah terhadap
buah-buahan tersebut sehingga lebih mempunyai nilai ekonomis yang
tinggi.
Syarat
pemilihan tempat Praktik Kerja Lapang di lakukan di UPT Pelatihan
Kerja Pertanian dan Pengembangan Tenaga Kerja Luar Negeri Wonojati
Singosari Malang bagian Pengolahan Hasil Pertanian adalah teknik/cara
seseorang mengubah bahan baku/bahan mentah menjadi barang setengah
jadi atau barang jadi. Balai latihan kerja ini memberikan pelatihan
diberbagai kejuruhan bukan hanya untuk calon wirausaha tapi juga
untuk mahasiswa yang ingin mengadakan praktik kerja lapang serta
alat-alat dan bahan yang digunakan telah tersedia dan memudahkan
calon wirausaha atau mahasiswa yang mengadakan praktik kerja lapang
di UPT Pelatihan Kerja Pertanian dan Pengambangan Tenaga Kerja Luar
Negeri Wonojati Singosari Malang.
Secara
khusus praktik kerja lapang yang dilakukan oleh penulis di bagian
Pengolah Hasil Pertanian (PHP) atau kelas masyarakat, diberikan
beberapa teori dan praktik kerja pengolahan bahan pangan yang
diharapkan dapat digunakan sebagai dasar ilmu untuk berwirausaha
dengan skill, attitude, dan language yang tepat.
- Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam Praktik
Kerja Lapang ini yaitu:
- Bagaimanakah pengolahan hasil pertanian aneka sari buah di UPT
PKPPTKLN Wonojati Malang ?
- Bagaimanakah mekanisme pengemasan produk aneka sari buah di UPT PKPPTKLN Wonojati Malang?
- Tujuan
Tujuan yang ingin di capai dalam
Praktik Kerja Lapang ini yaitu :
- Untuk mengetahui pengolahan hasil pertanian aneka sari buah di UPT PKPPTKLN Wonojati Malang.
- Untuk mengetahui mekanisme pengemasan produk aneka sari buah di UPT PKPPTKLN Wonojati Malang.
- Manfaat Praktik Kerja Lapang
Manfaat dari pelaksanaaan Praktik
Kerja Lapang yaitu:
- Mahasiswa dapat memperoleh pengalaman dan pengetahuan tentang cara pembuatan dan pengolahan sari buah.
- Mahasiswa dapat memperluas wawasan pengetahuan dan cara berpikir praktis, logis dan sistematis sehubungan dengan permasalahan yang timbul di lapangan dalam pembuatan dan pengolahan sari buah yang dilakukan.
- Melatih mahasiswa untuk memahami dan terlibat langsung dalam dunia kerja.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Nilai Tambah Produk
Nilai tambah merupakan perbedaan
nilai suatu produk setelah dilakukan proses produksi dengan sebelum
dilakukan proses produksi. Pengolahan buah-buahan menjadi sari buah
adalah untuk meningkatkan keawetan buah sehingga layak untuk
dikonsumsi dan memanfaatkan buah tersebut agar memperoleh nilai jual
yang tinggi dipasaran.
Secara ekonomis, peningkatan
nilai tambah suatu barang/produk dapat dilakukan melalui beberapa
perubahan yaitu:
1. Perubahan bentuk (form
utility) yaitu suatu produk akan mempunyai nilai tambah ketika barang
tersebut mengalami perubahan bentuk.
2. Perubahan tempat (place
utility) yaitu suatu barang akan memperoleh nilai tambah apabila
barang tersebut mengalami perpindahan tempat. misalnya jagung ketika
berada di desa hanya dimanfaatkan sebagai makanan yang dikonsumsi
sebagai jagung rebus saja, tetapi ketika jagung tersebut dibawa ke
industri tepung (kota) akan dijadikan tepung.
3. Perubahan waktu (time utility)
yaitu suatu barang akan memperoleh nilai tambah ketika dipergunakan
pada waktu yang berbeda.
4. Perubahan kepemilikan
(potition utility) yaitu barang akan memperoleh nilai tambah ketika
kepemilikan akan barang tersebut perpindah dari satu pihak ke pihak
yang lainnya.
Dengan adanya pengolahan buah
menjadi sari buah yang mengubah bentuknya dari produk primer ke
produk yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi setelah melalui
proses produksi maka akan memberikan nilai tamba karena dikeluarkan
biaya-biaya sehingga terbentuk harga baru yang lebih tinggi dan
keuntungannya lebih besar bila dibandingkan dengan tanpa memalui
proses produksi sebelumnnya.
2.2 Definisi Sari Buah
Minuman sari buah adalah minuman
ringan yang dibuat dari sari buah dan air minum dengan atau tanpa
penambahan gula dan bahan tambahan makanan yang diijinkan. Pembuatan
sari buah terutama ditujukan untuk meningkatkan ketahanan simpan dan
daya guna buah-buahan. bahan mentah yang digunakan dalam pembuatan
sari buah adalah buah-buahan yang telah masak serta masih segar dan
baik. misalnya anggur, apel, nanas, mangga, jeruk, tomat, jambu biji,
dan sebagainya. Sebagai bahan pembantu pembuatan minuman sari buah
adalah gula pasir, asam sitrat, dan bahan pengawet Na benzoat.
(Bambang Djatmiko,2008).
2.3 Sari Buah Apel
Sari buah apel adalah minuman
ringan yang dibuat dari sari buah apel, dengan atau tanpa bahan
tambahan makanan yang di ijinkan (Anonymmous 2006).
Proses pembuatan sari buah apel
adalah sebagai berikut:
1. Buah dicuci dengan menggunakan
air bersih untuk menghilangkan semua kotoran yang melekat dipermukaan
buah.
2. Potong buah menjadi
kecil-kecil, kemudian masukan potongan buah kedalam air mendidih dan
direbus selam ± 30 menit
3. Sari buah yang diperoleh
ditambah gula sebanyak 100 gr atau lebih untuk setiap liternya,
tergantung dari tingkat kemanisan buah yang digunakan dan tingkat
kemanisan sari buah yang dikehendaki. Selain gula ditambahkan Na
benzoat dan Asam sitrat maksimum sebanyak 1 gr untuk setiap liter
sari buah.
4. Sari buah kemudian dimasak
pada suhu 900C selama 15-20 menit. dalam keadaan panas sari buah
dimasukan kedalam botol yag telah disterilkan, kemudian ditutup rapat
dengan mengunakan penutup botol. Pada pengisian ini dasisakan ruang
kosong sekitar 2 cm dari permukaan botol.
5. Botol yang telah diberi sari
buah disterilkan pada suhu 1000C selama 30 menit kemudian didinginkan
dan disimpan (Made Astawan,2000).
2.4 Sari Buah Jambu Biji
Sari buah jambu biji adalah
minuman ringan yang dibuat dari sari buah jambu biji, dengan atau
tanpa bahan tambahan makanan yang di ijinkan (Anonymmous 2006).
Proses pembuatan sari buah jambu
biji adalah sebagai berikut:
1. Buah dicuci dengan menggunakan
air bersih untuk menghilangkan semua kotoran yang melekat dipermukaan
buah.
2. Potong buah menjadi
kecil-kecil sehingga memudahkan pada saat melakukan pemblenderan,
kemudian masukan potongan buah kedalam air mendidih dan direbus selam
± 30 menit.
3. Sari buah yang diperoleh
ditambah gula sebanyak 100 gr atau lebih untuk setiap liternya,
tergantung dari tingkat kemanisan buah yang digunakan dan tingkat
kemanisan sari buah yang dikehendaki. selain gula ditambahkan Na
benzoat dan Asam sitrat maksimum sebanyak 1 gr untuk setiap liter
sari buah.
4. Sari buah kemudian dimasak
pada suhu 900C selama 15-20 menit. dalam keadaan panas sari buah
dimasukan kedalam botol yag telah disterilkan, kemudian ditutup rapat
dengan mengunakan penutup botol. Pada pengisian ini dasisakan ruang
kosong sekitar 2 cm dari permukaan botol.
5. Botol yang telah diberi sari
buah disterilkan pada suhu 1000C selama 30 menit kemudian didinginkan
dan disimpan (Made Astawan,2000).
2.5 Pengemasan Produk
Kemasan adalah Wadah atau tempat
yang digunakan untuk mengemas suatu produk yang dilengkapi dengan
tulisan, label, keterangan lain yang menjelaskan isi, kegunaan dan
informasi lain yang perlu disampaikan kepada konsumen. Pengemasan ini
merupakan salah satu cara untuk mengawetkan atau memperpanjang umur
dari produk-produk pangan atau makanan yang terdapat didalamnya.
Kemasan produk dan labelnya selain berfungsi sebagai pengaman produk
yang terdapat di dalamnya juga berfungsi sebagai media promosi dan
informasi dari produk yang bersangkutan. Kemasan produk yang baik dan
menarik akan memberikan nilai tersendiri sebagai daya tarik bagi
konsumen. Namun demikian, sampai saat ini kemasan produk masih
merupakan masalah bagi para pengelola usaha, khususnya Usaha Mikro
Kecil dan Menengah (Wawan Agustina, 2009).
Tujuan utama pengemasan adalah
memberi perlindungan terhadap makanan atau minuman yang dikemas
sehingga dapat didistribusikan dari produsen ke konsumen dalam
keadaan baik dan sebagai media pemasaran dan promosi bagi produsen
tersebut (silent promotion) (Susanto, 2001). bagi produk yang
dikemas, juga dapat meningkatkan nilai tambah makanan atau minuman
yang dikemas melalui penampilan kemasan yang menarik, selain itu
penampilan juga dapat meningkatkan daya saing terhadap produk sejenis
dipasaran.
2.6 Manfaat dan Khasiat Buah
Apel, dan Jambu Biji
• Buah Apel
1. Manfaat buah apel sebagai
makanan yang kaya serat dan berkadar air tinggi pilihlah makanan
dengan kadar serat seperti buah, sayur, sereal, gandum. buah apel
bersama dengan pir, jeruk adalah termasuk buah berkadar serat tinggi.
manfaat buah apel yang mempunyai kadar air yang tinggi juga bisa
membuat lambung meregang. buah melon dan semangka dengan kandungan
airnya yang tinggi meskipun berserat rendah bisa mudah membuat
lambung terisi dan mengenyangkan.
2. Manfaat buah apel ketika
dikonsumsi bersama kulitnya akan membuat kadar glukosa dalam darah
lambat naik. buah apel berkulit mempunyai glicemic index yang rendah.
kecepatan naiknya kadar gula darah dapat dikurangi dengan makanan
berkadar glicemik index yang rendah.
Selain itu masih banyak manfaat
dan khasiat dari buah apel yaitu:
1. Meredakan diare
2. Melancarkan pencernaan dan
mengurangi berat badan
3. Sari buah apel dapat menangkis
serangan infeksi virus
4. Membantu mengobati asma
5. Mencegah kerusakan gigi dan
penyakit gusi
6. Memperkuat ginjal
7. Menurunkan tekanan darah
8. Melawan radang sendi
9. Menstabilkan gula darah
10. Sebagai agen antikanker
• Buah Jambu Biji
1. Jambu biji rendah akan kalori
dan lemak namun mengandung vitamin penting diantaranya, mineral, dan
senyawa antioksidan poli-fenolik dan flavonoid yang berperan penting
dalam pencegahan kanker, anti-penuaan, serta meningkatkan daya tahan
tubuh.
2. Vitamin B pada jambu biji
memainkan peran penting dalam kesehatan fungsi otak. Jambu biji kaya
akan vitamin B3 dan B6. vitamin B3, dikenal juga sebagai niasin yang
berfungsi merangsang fungsi otak dan meningkatkan aliran darah, dan
vitamin B6, juga dikenal sebagai pyridoxine adalah nutrisi penting
untuk otak dan fungsi saraf.
3. Kandungan likopen yang tinggi,
di jus buah jambu merah sering kali dipergunakan untuk meningkatkan
kadar trombosit penderita penyakit demam berdarah.
4. Mengatur pengiriman zat-zat
gizi lainnya ke sel-sel tubuh
5. Mengaktifkan kontraksi otot
6. Jambu biji juga mengandung
kalium yang berfungsi meningkatkan keteraturan denyut jantung.
2.7 Analisis Pendapatan Usaha
Sari Buah Apel, dan Jambu Biji
1. Analisis Penerimaan Usaha Sari
Buah
Analisis penerimaan usaha sari
buah merupakan analisis penerimaan yang diperoleh pengusaha sebelum
dikurangi biaya-biaya. Jangka waktu penerimaan usaha sari buah
dinyatakan dalam kurun waktu satu periode.Penerimaan usaha dapat
dihitung dengan rumus: Penerimaaan = jumlah produksi x harga jual
persatuan.
Berdasarkan hasil analisis biaya
dan pendapatan pada tabel 1 dan 2 bahwa penerimaan dari hasil usaha
sari buah adalah 60 gelas dengan masing-masing sari buah Rp.
150.000,- dengan harga jual 2500 per gelas.
2. Analisis Biaya Usaha Sari Buah
Biaya merupakan komponen penting
dalam melakukan kegiatan usaha. Biaya usaha dapat berbentuk biaya
tetap (fixed cost) dan biaya variabel (variable cost). Biaya tetap
(fixed cost) adalah biaya yang dipergunakan tidak habis dalam satu
proses produksi dan terus dikeluarkan walaupun produksi yang
diperoleh banyak atau sedikit, besar biaya tidak tergantung pada
besar kecilnya biaya produksi yang diperoleh. Biaya tetap meliputi
alat-alat produksi. Biaya variabel (variable cost) adalah biaya yang
besar kecilnya dipengaruhi oleh jumlah produk. Baiaya variabel
meliputi biaya bahan-bahan produksi.
Melalui tabel 3 dapat dilihat
bahwa biaya tetap dari masing-masing sari buah sebesar Rp. 14.501.79
dari biaya penyusutan dan peralatan.
3. Analisis Pendapatan Usaha
Analisis pendapatan usaha sari
buah bertujuan untuk mengetahui besar keuntungan yang diperoleh dari
usaha yang dilakukan. Untuk menghitung pendapatan usaha sari buah
digunakan rumus:
Pendapatan = TR-T
Pendapatan = (P x Q) – (FC + VC)
Keterangan:
TR = Total Revenue (Penerimaan
Total)
TC = Total Cost (Biaya Total)
P = Price (Harga Jual)
Q = Quantity (Jumlah Produksi)
FC = Fixed Cost (Biaya Tetap)
VC = Variable Cost (Biaya
Variabel)
4. Analisis Efisiensi Usaha Sari
Buah
Revenue Cost Ratio (R/C) atau
dikenal sebagai perbandingan (nisbah) antara penerimaan dan biaya.
Analisis R/C ratio bertujuan untuk menguji sejauh mana hasil yang
diperoleh dari usaha tersebut. R/C meliputi R/C tunai dan R/C total,
R/C tunai merupakan perbandingan penerimaan dengan biaya tunai
sedangkan R/C total merupakan perbandingan penerimaan dengan total
biaya yang dikeluarkan. Apabila nilai R/C ratio > 1, berarti
penerimaan yang diperoleh lebih besar dari pada tiap unit biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh penerimaan tersebut, apabila nilai R/C
ratio < 1, maka tiap unit yang dikeluarkan akan lebih besar dari
pada penerimaan yang diperoleh, sedangkan untuk kegiatan usaha yang
memiliki R/C ratio = 1, berarti kegiatan usaha berada pada
keuntungan normal (normal profit).
Rumus yang digunakan :
TR Q
x P
R/C ratio = =
TC FC +
VC
Keterangan :
TR = Penerimaan Total (Rp)
P = Harga Jual Produk (Rp)
TC = Biaya Total (Rp)
FC = Biaya Tetap (Rp)
Q = Total Produksi
VC = Biaya Variabel (Rp)
Pendapatan pada usaha sari buah
merupakan keuntungan yang diperoleh dari total penerimaan penjualan
sari buah setelah dikurangi total biaya yang dikeluarkan. Besarnya
penerimaan, total biaya dan pendapatan pada usaha sari buah dapat
dilihat pada tabel lampiran1,2, dan 3 analisis biaya dan pendapatan.
BAB III
METODE DAN WAKTU PELAKSANAAN
PRAKTIK KERJA LAPANG
3.1 Metode Pelaksanaan
Bentuk dari Praktik Kerja Lapang
(PKL) berupa magang kerja artinya mengikuti aktifitas tenaga kerja
yang sedang berlangsung di UPT PKPPTKLN (Unit Pelaksana Teknis
Pelatihan Kerja Pertanian dan Pengembangan Tenaga Kerja Luar Negeri)
Wonojati Singosari Malang. Metode yang digunakan meliputi:
1. Observasi merupakan metode
yang digunakan dengan cara melaksanakan pengamatan sacara langsung
dalam pembuatan sari buah di UPT PKPPTKLN (Unit Pelaksana Teknis
Pelatihan Kerja Pertanian dan Pengembangan Tenaga Kerja Luar Negeri)
Wonojati Singosari Malang. Praktek yang dilaksanakan berupa pembuatan
sari buah apel, sari buah mangga, dan sari buah jambu biji.
2. Melakukan aktivitas dan
praktik kerja yaitu secara langsung bekerja dan mengikuti semua
aktifitas di UPT PKPPTKLN (Unit Pelaksana Teknis Pelatihan Kerja
Pertanian dan Pengembangan Tenaga Kerja Luar Negeri) Wonojati
Singosari Malang sebagai bahan perbandingan antara kenyataan di
lapangan dengan dasar teori yang ada.
3. Melakukan wawancara dengan
melakukan tanya jawab langsung dengan instruktur untuk mengetahui
proses pengolahan di UPTPKPPTKLN (Unit Pelaksana Teknis Pelatihan
Kerja Pertanian dan Pengembangan Tenaga Kerja Luar Negeri) Selain itu
wawancara juga dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang bahan
baku yang digunakan, fungsi bahan baku, dan jenis alat yang
digunakan.
4. Dokumentasi dengan melakukan
pengambilan gambar dan mendokumentasikan kegiatan-kegiatan selama
berada di lapangan. Seperti terihat pada gambar lampiran foto Praktek
Kerja Lapang (PKL).
5. Studi pustaka diperlukan untuk
mendapatkan reverensi dan pendukung guna mendapatkan informasi dan
melengkapi data yang diperlukan.
3.2 Tempat dan Waktu
Praktik Kerja Lapang dilakukan
dengan sengaja di UPTPKPPTKLN (Unit Pelaksana Teknis Pelatihan Kerja
Pertanian dan Pengembangan Tenaga Kerja Luar Negeri) Wonojati
Singosari Malang Jawa Timur, yang telah dilaksanakan pada tanggal 20
Agustus 2014 - 13 September 2014. Pelaksanaan Praktek Karja Lapang
(PKL) di UPT PKPPTKLN (Unit Pelaksana Teknis Pelatihan Kerja
Pertanian dan Pengembangan Tenaga Kerja Luar Negeri) Wonojati
Singosari Malang. Berupa pembuatan
- Sari buah apel, dan sari buah jambu biji.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
SILAHKAN JIKA ANDA INGIN BERKOMENTAR TAPI DENGAN KATA - KATA YANG SOPAN. TERIMA KASIH